Thursday, October 24, 2019

10 Manfaat Buah Alpukat Bagi Kesehatan Tubuh Anda





Friday, October 18, 2019

Baru Tahu, Ternyata Ini Manfaat Tomat yang Sebenarnya untuk Kesehatan Anda Menurut Ahli

tribun cirebon 2019-10-18 12:11



TRIBUNCIREBON.COM - Bagi sebagian masyarakat di Indonesia

mengenal tomat sebagai bahan atau salah satu komposisi yang harus dimasukan untuk membuat sambal. Atau, tak jarang tomat dimanfaatkan dan diolah menjadi jus segar.

Sedangkan untuk kesehatan manusia, DR. John Cook Bennet dari Wiloughby University, Ohio dalam penelitian yang telah diterbitkan menyebutkan, bahwa tomat berkhasiat untuk mengobati diare, serangan empedu, gangguan pencernaan dan memulihkan fungsi lever.

Peneliti lain dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, juga berhasil menemukan manfaat tomat lainnya.

Dilansir klikdokter.com, gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Hal ini juga diakui oleh dokter gizi, Dr. Leane Suniar Manurung, MSc.



Melihat khasiat tomat begitu banyak, maka tomat baik dikonsumsi siapapun sejak usia dini. “Apalagi tomat juga timggi kandungan vitamin C dan vitamin A, yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.” Tapi tomat seperti apa yang baik dikonsumsi?

Jika melihat dipasaran, kita bisa menemukan tomat dengan dua warna, yakni warna merah dan hijau. Perbedaan warna ini menunjukan kandungan vitaminnya.

Menurut Leane, tomat yang baik dikonsumsi adalah tomat merah. Tomat berwarna merah mengandung vitamin C dan vitamin A lima kali lebih banyak dibandingkan dengan tomat hijau. Semakin matang tomat, semakin kaya kandungan vitaminnya.

“Karena itu anak kecil sebaiknya dibiasakan banyak makan tomat merah. Ini penting untuk kesehatan matanya,” ujar Leane.

Jadi, tak pelu ragu memberi si kecil tomat. Sejak usia 6 bulan, seorang anak mulai dibiasakan memakan tomat yang dicampur dengan sayuran lainnya.

Dalam pigmen warna merah pada tomat, mempunyai nilai lebih lainnya. Warna merah pada tomat lebih banyak mengandung lycopene, yaitu suatu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet.

Selain itu, belakangan diketahui lycopene juga berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas.

“Memang lycopene tidak hanya ditemukan pada tomat, tetapi juga pada anggur merah, semangka dan pepaya. Namun, lycopene yang paling banyak terdapat pada tomat.” terang Leane.

Untuk mendapat khasiatnya, terutama untuk orang dewasa, lanjut Leane tomat sebaiknya dimakan setiap pagi sebanyak satu atau dua buah.

Rasa asam pada tomat berasal dari kandungan asam sitrat menyebabkan tomat terasa segar, sehingga dapat menambah nafsu makan.

Rasa asam ini sangat baik dikonsumsi saat kita mengalami mual atau dikonsumsi oleh para wanita yang mengalami PMS (Pre-Menstrual Syndrome).

Jika tak kuat dengan rasa masamnya, terutama untuk yang yang memiliki penyakit maag, Leane tak menyarankan mengonsumsinya walapun dalam bentuk jus yang sudah ditambah gula, sebab akan memperburuk kondisi penyakit.




Dikutip dari wikipedia, tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.

Adapun tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.

Selain itu, tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl

Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan.

Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia.

Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa.

Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.

Terdapat ratusan kultivar tomat yang dibudidayakan dan diperdagangkan. Pengelompokan hampir selalu didasarkan pada penampilan atau kegunaan buahnya.

Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang.

Dari ukuran dan bentuk, tomat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat dimakan langsung),

2. Gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval (biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat buah,

3. Sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan

4. Ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang.

Orang mengenal tomat buah, tomat sayur, serta tomat lalapan.

Berdasarkan hal ini, fungsi tomat merupakan klasifikasi dari buah maupun sayuran, walaupun struktur tomat adalah struktur buah.

Perkembangan pengetahuan, sekarang tomat tidak hanya sebagai pelengkap untuk makanan melainkan juga sudah dikenal luas untuk kecantikan.

Manfaat tomat untuk kecantikan antara lain adalah untuk mengecilkan pori-pori dan mencerahkan kulit karena tomat kaya dengan kandungan vitamin C.



Powered by Baca


Saturday, October 5, 2019

Kertas Berwarna Cokelat Untuk Pembungkus Nasi Disebut Mengandung Racun, Ini Penjelasan Pakar

Tribun Bali2019-10-05 09:17



TRIBUN-BALI.COM - Jika membeli masakan di tempat makan, pembungkus yang kerap digunakan adalah kertas berwarna cokelat serta plastik transparan.

Dua hal ini memang lumrah digunakan sebagai pembungkus makanan.
Namun, pakar toksikologi kimia mengatakan kedua pembungkus tersebut mengandung racun terutama jika kita terpapar dalam jangka waktu yang lama.
“Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,” tutur Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2019).
Senyawa yang terkandung di dalam plastik pelapis kertas cokelat itu, sebut Dr Budiawan, antara lain Bisphenol A dan Petalite.
“Petalite yang membuat plastik tersebut menjadi elastis,” tambahnya.
Kedua senyawa tersebut sebetulnya umum ditemukan.

Namun, lanjut Dr Budiawan, akan menjadi bahaya apabila senyawa-senyawa tersebut terlepas dari lapisan plastik.
Hal ini dipacu oleh jenis makanan yang dibungkus.
“Senyawa-senyawa tersebut akan dilepaskan jika makanan yang dibungkus bersuhu panas, bersifat asam, atau berlemak,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan, efek yang dirasakan tubuh ketika terpapar senyawa-senyawa tersebut memang tidak langsung.
Butuh waktu 5-20 tahun sampai tubuh merasakan efek dari pembungkus berwarna cokelat tersebut jika dipakai rutin.
“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” tambahnya.
Sampai saat ini, belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas cokelat pembungkus makanan berdampak buruk terhadap kesehatan.

International Agency Research on Cancer memasukkan senyawa-senyawa karsinogenik dalam kategori 2 atau 3.
“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3. Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas. Tetapi harus tetap diwaspadai. Ini bukan hanya berlaku pada kertas cokelat, tapi juga pembungkus plastik lainnya,” lanjut dia.

Lalu, apa medium terbaik untuk membungkus makanan?
Dr Budiawan mengatakan, pembungkus alami adalah salah satu solusi.
“Misal daun jati, daun pisang, atau daun-daun lainnya,” tuturnya.
Namun terkadang pasokan daun untuk pembungkus makanan juga terbatas.

Hal ini menurut Dr Budiawan bisa diakali dengan membawa sendiri tempat makanan yang food grade.
“Tempat makan food grade berarti sudah dilakukan uji coba oleh BPOM. Kemungkinan bahan-bahan berbahayanya sudah sedikit, atau kecil kemungkinan mengalami pelepasan senyawa. Tentunya lebih aman. Pun kalau terjadi pelepasan senyawa, masih di bawah batas aman,” paparnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Toksikologi: Kertas Cokelat Pembungkus Makanan Mengandung Racun", .
Penulis : Sri Anindiati Nursastri
Editor : Sri Anindiati Nursastri


Kontak admin via WA

Monday, August 19, 2019

Stres Bikin Jerawatan, Ngilanginnya Gampang Lho!


Ngaku deh, jerawat di wajah biasanya bikin enggak pede untuk beraktivitas. Wajah yang mulus dan bebas jerawat pastinya jadi idaman para kaum urban biar tetap tampil kece. Tetapi, hidup dan bekerja di Ibu Kota Jakarta tentunya memicu stres di tubuh.

Stres biasanya hadir saat banyaknya beban pikiran yang akhirnya membuat perubahan di tubuh, termasuk jerawat. Stres memicu jerawat karena adanya hormon kortisol yang mengubah kulit di seluruh tubuh.

Stres yang terjadi itu akhirnya membuat beragam fungsi kerja organ tubuh jadi enggak maksimal. "Karena hormon kortisol kita naik, hal lain dalam tubuh yang harusnya bekerja, jadi tidak optimal kerjanya. Imunnya juga jadi jelek, pokoknya semua jadi tidak bagus, dampak stres itu besar, termaksud berdampak ke kulit," ujar pendiri skin care lokal organik, Dewi Kauw, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Beberapa waktu lalu.

Selain itu, jerawat juga kerap muncul karena perubahan pola makan yang buruk. Nah, perubahan pola makan ini juga bisa dipicu karena stres. Jadi ketiganya sangat berkaitan banget, ya. "Misal perubahan hormon, ini dapat berubah bukan hanya menjelang menstruasi, tetapi juga bisa karena perubahan pola makan," kata dia.

CEO Skin Dewi ini menegaskan peran cairan untuk kebutuhan tubuh sangat berarti dalam membasmi jerawat. Cairan ini bisa didapatkan dari air putih dan sayur mayur.

"Fungsi air itu juga membersihkan, seperti selokan, kalau tidak ada air yg mengalir, tetap kotor, gak ada yang dorong, mampet. Jadi kurang minum bisa juga berpengaruh memunculkan jerawat," tuturnya.

Adapun jenis sayuran yang dikonsumsi ternyata perlu bervariasi. Selain itu, bentuknya pun harus yang memiliki batang agar makin ampuh usir jerawat. "Harus banyak makan sayur tapi jenis sayur yang berbatang. Saya merasa sudah benar satu piring full piring salad, tapi ternyata sayur kurang bervariasi, jadi variasi sayur juga penting," katanya.

Hubungi via WA

Powered by: http://bit.ly/aromaterapi_essenzo


Saturday, August 17, 2019

Cara Alami Redakan Kram Perut saat Mentruasi

viva  2019-08-16 21:14


Kram perut seringkali dialami wanita saat periode menstruasi. – Kram perut sudah menjadi keluhan yang cukup umum dirasakan oleh kaum hawa saat periode pra-menstruasi. Tak sedikit yang kesulitan saat harus menjalani aktivitasnya karena merasakan nyeri di bagian perut. Kondisi tersebut memang sulit untuk dicegah. Namun, bukan berarti hal tersebut tak dapat diminimalisir.

Berikut cara meminimalisir nyeri akibat pra-mentruasi, dilansir dari laman Healthline, Kamis, 15 Agustus 2019.

Banyak orangtua yang menyarankan pemakaian botol berisi air panas untuk digunakan di bagian perut saat menstruasi terjadi. Ternyata, itu sangat bisa dilakukan, lho. Suhu panas terbukti ampuh merelaksasi otot yang tegang di bagian perut saat PMS. Memijat menjadi salah satu cara membuat tubuh nyaman. Nah, pijat di area perut bisa membantu mengurangi kram. Ditambah dengan penggunaan minyak esensial (essential oil) yang terbukti ampuh meredakan nyeri seperti lavender dan kayu manis. Cukup mengoleskannya sedikit lalu pijat perut secara lembut namun tegas, dengan pola pijat memutar sirkular selama 5 menit sehari sebelum dan saat menstruasi.

Kafein memicu rasa kembung. Sementara garam membuat cairan di tubuh tertahan terlalu lama. Keduanya berisiko membuat lambung semakin tidak nyaman sehingga sebaiknya dihindari saat sedang menstruasi.

Disarankan banyak konsumsi sayur dan makanan rendah lemak saat sedang kram menstruasi. Pakar mengatakan bahwa kram perut lebih cenderung berpotensi timbul pada tubuh yang dehidrasi. Usahakan mengonsumsi delapan gelas air putih sehari agar tubuh tetap terhidrasi.

Info lebih lengkap bagaimana mengatasi derita PMS dengan aroma terapi, klik link di bawah ini:


Dapatkan info seputar produk aroma terapi lainnya di




Friday, August 16, 2019

Jumping Urine

Saran buat semua laki2 di atas usia 50, apabila mengalami kesulitan buang air seni gara2 ada pembesaran prostat.



SEKEDAR INFO: Penting bagi yg Usia Lanjut manfaatnya "JUMPING URINE".

Apa yang harus dilakukan, jika Anda tidak bisa mengeluarkan air kencing secara tiba-tiba?

Baru'baru ini saya bertemu dgn seorang dokter allopathy yg terkenal karena artikel medis. Dia berusia 70-an, adalah spesialis THT. Sungguh mengherankan untuk mendengarkan salah satu pengalamannya yg dia bagikan.

Pagi hari itu, ketika dia terbangun, dia punya masalah. Dia memiliki dorongan untuk buang air kecil, tapi entah kenapa dia tidak bisa melakukannya.. Pada usia ini, beberapa orang menghadapi masalah seperti itu, umumnya mengerang kesakitan dan pergi ke rumah sakit. Tetapi bgmn bila berada di pelosok dan sendirian...???

Upaya terus-menerusnya tidak menghasilkan apapun, lalu dia sadar, ada beberapa masalah. Meskipun dia seorang dokter, tapi dia tidak terkecuali dgn masalah fisik seperti dia, juga terbuat dari daging dan darah yg sama seperti semua orang.

Sekarang perut bagian bawahnya menjadi berat dan dia tidak bisa duduk atau berdiri dan menderita karena hal tsb.

Pada saat itu dia menerima sebuah panggilan masuk yg kebetulan berasal dari dokter allopathy lain dari kotanya. Dgn susah payah dokter THT menjelaskan situasinya kepada dokter teman masa kecilnya. Temannya berkata dgn enteng,

"Oh, kandung kemih Anda sudah penuh dan Anda tidak bisa buang air kecil. Jangan khawatir, lakukan seperti yg saya sarankan Anda akan bisa buang air kecil ".

Dan dia mulai memberi instruksi: "Berdiri dan melompat dgn kuat..., sambil melompat mengangkat kedua tangan Anda se-olah2 Anda memetik buah mangga. Lakukan seperti ini 15 sampai 20 kali ". 

Apa...??? Saat kandung kemih penuh, dia ingin aku melompat...???

Meski sedikit skeptis, dokter THT itu mulai mencobanya. Apa yg terjadi..? Setelah dlm 5 sampai 6 kali Jumping Urine, mulai terasa ingin buang air kecil dan.., akhirnya keluarlah air seninya dgn banyak.

Dokter THT merasa sangat gembira dan merasa bersyukur.., karena saran dari dokter teman masa kecilnya bisa menyelesaikannya dgn cara yg sederhana. Jika tidak, mengharuskan saya masuk ke rumah sakit, di mana mereka memasukkan kateter di dlm kandung kemih, suntikan, antibiotics dll sehingga menghasilkan tagihan jumlahnya yg cukup besar, di samping itu juga akan ada tekanan fisik dan mental untuknya. Minimum 3 hari opname, check up.., bila perlu operasi batu ginjal...

Silahkan berbagi, untuk kepentingan orang lain dan sosialisasikan

JUMPING URINE!! SEMOGA BERMANFAAT & TETAP SEHAT! :

Nur Hujani, HWF

sumber: group WA


Powered by




Wednesday, August 14, 2019

Beda loh migrain dan sakit kepala biasa, berikut penjelasannya



Elshinta.com - Migrain bukan sakit yang mengancam jiwa tetapi cukup melumpuhkan dan menghambat kualitas hidup. Satu dari tujuh orang mengalami sakit kepala akibat migrain setiap harinya.
Menurut Dr Jaideep Bansal, dari Departemen Neurologi, Fortis Hospital, Shalimar Bagh di India, migrain adalah penyebab umum kedua dari sakit kepala, yang dialami 15 persen wanita dan enam persen pria.
Seperti dilansir Indian Express, yang dikutip Antara Selasa (23/7), sakit kepala akibat migrain biasanya bersifat episodik. Sakit dirasakan hanya di setengah kepala, berdenyut, dan dapat menyebabkan mual dan muntah. Berbeda dengan migrain, sakit kepala biasa umumnya karena stres dan rasa tak nyaman dirasakan di kedua sisi kepala, kemudian tidak berhubungan dengan mual, muntah atau sensitif terhadap cahaya dan suara.

Riwayat keluarga menjadi faktor risiko paling kuat dan konsisten untuk migrain, peluangnya meningkat dua hingga tiga kali lipat. Sementara risiko sakit kepala tidak berhubungan dengan riwayat keluarga.
Pada beberapa pasien, migrain diaktivasi oleh pemicu spesifik sedangkan, pada sakit kepala yang umum, tidak ada pemicu seperti itu.
Selain itu, migrain membutuhkan perawatan dan manajemen khusus sedangkan sakit kepala yang umum dapat dikelola dengan modifikasi gaya hidup dan beberapa obat penghilang rasa sakit.
Berikut ini beberapa pemicu migrain, antara lain:
  1. Perubahan hormon pada wanita - Fluktuasi estrogen, seperti sebelum atau selama periode menstruasi, kehamilan dan menopause, tampaknya memicu sakit kepala pada banyak wanita.
  2. Obat hormonal, seperti kontrasepsi oral.
  3. Minuman yakni alkohol, terutama anggur dan terlalu banyak kopi.
  4. Stres di tempat kerja atau di rumah dapat menyebabkan migrain.
  5. Stimulus sensorik misalnya lampu terang dan sinar matahari, bunyi nyaring, bau yang kuat seperti parfum, cat.
  6. Perubahan tidur, antara lain karena kurang tidur dan jet lag.
  7. Faktor fisik, seperti aktivitas fisik yang intens mungkin memicu migrain.
  8. Perubahan cuaca.
  9. Obat-obatan contohnya kontrasepsi oral dan vasodilator, seperti nitrogliserin.
  10. Makanan misalnya keju, cokelat dan kopi dapat memicu migrain.
  11. Aditif makanan yakni pemanis dan pengawet.
Info selengkapnya perihal flu, migrain, dan cara mengatasinya, kunjungi situs berikut ini





Featured Post

Apa Saja Manfaat Aromaterapi Bagi Kesehatan Tubuh?

Apa Saja Manfaat Aromaterapi Bagi Kesehatan Tubuh? Oleh  dr. Marsha Desica Arsanta Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit ole...

Populer